Setelah membuat album solo pertamanya dalam tiga tahun dengan merilis ‘One of a Kind’, G-Dragon saat ini membuat all-kill dichart2
musik digital dengan titile tracknya, “Crayon”, pada tanggal 16
September.
Ketika ditanya oleh wartawan untuk membandingkan musik G-Dragon dengan sebuah hidangan (makanan) , CEO Yang Hyun Suk dalam sebuah wawancara dengan Osen menjawab, “musik G-Dragon, secara sederhana, seperti jjam-jja-myun (kombinasi mie hitam dan jjamppong, sebuah hidangan mie Chinese-style dengan sayuran dan makanan laut). “[kedua hidangan tersebut adalah makanan populer dari Cina yang terdapat di Korea Selatan. Kata 'jjamjjamyun' berasal dari 'jjajangmyun' dan 'jjamppong'.]
Dia mengatakan, “Selama 15 tahun terakhir, saya sudah menjadi DJ di sebuah klub. Bahkan sekarang, setidaknya sekali atau dua kali dalam sebulan, saya selalu menyetel musik, jadi saya tahu tentang tren musik pop dunia. Musik G-Dragon adalah musik yang kalian tidak dapat ditemukan di mana saja di dunia. ‘Crayon’ sangat provokatif dan eksperimental. Karena electronica sekarang telah menjadi trend global, hip hop juga telah mejadi (mix) campuran. Biasanya, artis2 akan menggunakan electronic beats dan rap. G-Dragon, bagaimanapun, tidak mencampurnya sebagai crossover, melainkan menggunakan electronica sebagai salah satu dasar syair dan hip hop sebagai dasar yang kedua. “
Lalu apa perbedaan antara mixing hip hop dan electronica dan apakah hip hop dan electronica bisa terpisah dalam lagu yang sama?
Dia menjawab, “Karena kecepatan lagu, itu benar2 sulit untuk membedakan keduanya dalam satu lagu bersama2 . Saya percaya bahwa saya belum pernah melihat ini dilakukan sebelumnya di pasar internasional. “
Demikianlah alasan mengapa ia memilih hidangan ‘jjam-jja-myun’ sebagai perbandingan musik G-Dragon. Hidangan ini disajikan dalam satu mangkuk dari dua makanan dari asal yang berbeda sehingga orang dapat makan ‘jjajangmyun (mie hitam)’ dan ‘jjamppong (Mie Cina )’ dengan baik dalam piring yang sama – mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia.
Ketika ditanya oleh wartawan untuk membandingkan musik G-Dragon dengan sebuah hidangan (makanan) , CEO Yang Hyun Suk dalam sebuah wawancara dengan Osen menjawab, “musik G-Dragon, secara sederhana, seperti jjam-jja-myun (kombinasi mie hitam dan jjamppong, sebuah hidangan mie Chinese-style dengan sayuran dan makanan laut). “[kedua hidangan tersebut adalah makanan populer dari Cina yang terdapat di Korea Selatan. Kata 'jjamjjamyun' berasal dari 'jjajangmyun' dan 'jjamppong'.]
Dia mengatakan, “Selama 15 tahun terakhir, saya sudah menjadi DJ di sebuah klub. Bahkan sekarang, setidaknya sekali atau dua kali dalam sebulan, saya selalu menyetel musik, jadi saya tahu tentang tren musik pop dunia. Musik G-Dragon adalah musik yang kalian tidak dapat ditemukan di mana saja di dunia. ‘Crayon’ sangat provokatif dan eksperimental. Karena electronica sekarang telah menjadi trend global, hip hop juga telah mejadi (mix) campuran. Biasanya, artis2 akan menggunakan electronic beats dan rap. G-Dragon, bagaimanapun, tidak mencampurnya sebagai crossover, melainkan menggunakan electronica sebagai salah satu dasar syair dan hip hop sebagai dasar yang kedua. “
Lalu apa perbedaan antara mixing hip hop dan electronica dan apakah hip hop dan electronica bisa terpisah dalam lagu yang sama?
Dia menjawab, “Karena kecepatan lagu, itu benar2 sulit untuk membedakan keduanya dalam satu lagu bersama2 . Saya percaya bahwa saya belum pernah melihat ini dilakukan sebelumnya di pasar internasional. “
Demikianlah alasan mengapa ia memilih hidangan ‘jjam-jja-myun’ sebagai perbandingan musik G-Dragon. Hidangan ini disajikan dalam satu mangkuk dari dua makanan dari asal yang berbeda sehingga orang dapat makan ‘jjajangmyun (mie hitam)’ dan ‘jjamppong (Mie Cina )’ dengan baik dalam piring yang sama – mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar